Minggu, 17 Januari 2016

Seduhan Rindu Secangkir Kopi

Kopi Paste, 15 September 2013, 19:14.

“Maaf menunggumu lama, Lun.” sapa Mas Arya.
“Okay, aku belum lama kok Mas. Kamu mau pesan apa?” tanyaku.
“Kopi hitam seperti biasa.” jawab pria berkaos biru didepanku.
“Kopi hitam 2, Mas.” kataku pada baristanya.

Kami duduk di balkon samping. Sengaja memilih spot ini. Alasannya tentu jauh dari keramaian dan jelas meminimalisir mata-mata yang mungkin saja tidak sengaja melihat kami. Ya. Kami pasangan gelap, kami pasangan hitam, sehitam kopi favorit yang kami pesan. Entah apa yang membuat kami terlibat asmara tak biasa ini. Mas Arya, hanya seorang staff perusahaan pembiayaan, tampang biasa, khas pria Indonesia, sawo matang.

This entry was posted in